Siapa yang Akan Mencabut Nyawa Malaikat Izrail?

Nur juga mengatakan bahwa terdapat banyak pendapat yang mengatakan, bahwa selain ditugaskan mencabut nyawa semua makhluk bernyawa, Malaikat Izrail juga kemudian akan mencabut nyawanya sendiri.

Nur mengatakan, Allah SWT lah yang akan mematikan Malaikat Izrail dan Izrail lah yang akan nantinya akan dicabut nyawanya paling terakhir. “Tidak berdasarkan, tidak ada hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut, jadi Allah lah yang akan mematikan Malaikat Izrail dengan kekuasaan yang ia miliki, dengan sifat maha kuasa Allah SWT akan mewafatkan Izrail, dan Izrail merupakan makhluk yang terakhir mati,” jelas Nur.

Malaikat dalam Al-Qur’an: Yang Halus & Tak Terlihat

Dalam nalar manusia modern, perbincangan tentang jin, setan, malaikat dianggap sebagai omong kosong. Ini bisa dipahami karena keberadaan makhluk yang halus dan tak terlihat ini tidak terdeteksi oleh metodologi keilmuan mereka yang populer disebut sebagai metode ilmiah. Karena tidak terdeteksi, maka wujud-wujud tersembunyi itu dianggap tidak ada, dan perbincangan tentangnya secara indrawi dan rasional bukan berarti wujud itu tidak ada.Al-Qur’an menginformasikan bahwa jin, setan, dan malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, bahkan diciptakan lebih dulu daripada manusia. Jadi, persoalannya bukan pada ada atau tidaknya wujud makhluk tersebut, tetapi lebih pada bagaimana kita menyikapi keberadaan mereka dengan cara yang benar. Buku ini membahas tentang keberadaan malaikat dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Di dalamnya diuraikan berbagai hal, mulai dari mengimani keberadaannya.

Tiga Utusan Tanda Kematian

Terdapat Tiga utusan tentang tanda kematian, Imam Al Ghazali dalam kitab Zuhur al-Riyâdhah yang mengatakan, Nabi Ya’qub alaihissalam kemudian telah bersahabat dengan malaikat maut (Izrail).

Suatu hari Nabi Ya’qub juga meminta sesuatu dari malaikat maut sebagai tanda-tanda persaudaraan mereka. Nabi Ya’qub juga menginginkan agar ia diberitahu jika ajalnya telah dekat. Menjawab permintaan tersebut malaikat maut kemudian menyanggupi dan akan mengirimkan dua atau tiga utusan sebagai pertanda dekatnya ajal.

Setelahnya keduanya berpisah dalam waktu lama. Suatu saat keduanya kemudian bertemu kembali. Nabi Ya’qub juga bertanya pada malaikat maut, apakah kedatangannya berkunjung atau justru untuk mencabut nyawa. Malaikat maut juga mengatakan, dirinya datang untuk mencabut nyawa sang nabi. Nabi Ya’qub juga menanyakan tentang utusan tanda kematian yang dimintanya dahulu pada malaikat. Malaikat maut kemudian menjawab, ketiga utusan tersebut juga disampaikan dalam bentuk rambut memutih yang sebelumnya hitam; tubuh lemah yang sebelumnya kuat; dengan tubuh yang membungkuk dari sebelumnya tegap.

Kemudian, ketiga utusan yang membawa tanda kematian itu kemudian akan diperlihatkan pada setiap bani Adam hingga kapan pun. Kisah ini juga memberi peringatan kepada setiap manusia tentang urusan kematian. Munculnya uban, kekuatan badan yang kian lemah, hingga punggung membungkuk termakan usia terdapat tanda nyata ajal semakin dekat. Oleh karenanya setiap umat muslim harus membekali diri dengan kesalehan dan ketakwaan pada Allah yang akan memperoleh kebahagiaan di akhirat setelah kematiannya.

Karenanya setiap muslim sebaiknya selalu mengingat ajal dan berdoa agar kematiannya kelak berada dalam kebaikan. Sebaik-baik bekal dalam proses kematian adalah tetap teguh memegang akidah Islam. Hal ini kemudian diingatkan Allah kepada setiap hambaNya dalam Al Quran.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran: 102)

Malaikat Bertanya, Nabi Menjawab

Dalam sebuah hadis disebutkan ada sosok Malaikat yang bertanya kepada Nabi saw., tentang “tiga pondasi hidup” yang berkaitan dengan keberagamaan, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Tujuan pertanyaan tersebut adalah sebagai lentera yang dapat membuka cakrawala berpikir luas dan menjadi pedoman umat manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Buku ini dilengkapi penjelasan-penjelasam mengenai iman, Islam, dan ihsan, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ungkapan para ulama, serta ditulis dengan bahasa yang mudah dan ringan.

Siapa yang Akan Mencabut Nyawa Malaikat Izrail?

Nur juga mengatakan bahwa terdapat banyak pendapat yang mengatakan, bahwa selain ditugaskan mencabut nyawa semua makhluk bernyawa, Malaikat Izrail juga kemudian akan mencabut nyawanya sendiri.

Nur mengatakan, Allah SWT lah yang akan mematikan Malaikat Izrail dan Izrail lah yang akan nantinya akan dicabut nyawanya paling terakhir. “Tidak berdasarkan, tidak ada hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut, jadi Allah lah yang akan mematikan Malaikat Izrail dengan kekuasaan yang ia miliki, dengan sifat maha kuasa Allah SWT akan mewafatkan Izrail, dan Izrail merupakan makhluk yang terakhir mati,” jelas Nur.

Tugas Malaikat Izrail Pencabut Nyawa

Pada suatu keyakinan kelompok ini, siapapun yang kemudian mampu memahami konsep malaikat secara sempurna, kemudian menjadi sosok yang tenang, bahkan mampu mengayomi kehidupan di sekitarnya. Meskipun populer dengan nama malaikat Izrail, menurut Prof. Quraish Shihab, tidak diketahui nama  ini tidak memiliki keterangan dalam Al quran maupun sunnah yang shahih. Syaikh Al-Albani juga mengatakan: Penamaan Izrail tidak terdapat pada landasan atsar Israiliyat. Meski demikian keterangan tentang jumlah malaikat pencabut nyawa juga disebutkan bahwa malaikat pencabut nyawa tidak hanya satu, tapi banyak.

قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ

Artinya: “Katakanlah, ‘Malaikat maut yang diserahi tanggung jawab untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan,” (QS As-Sajadah: 11).

Menurut Prof. Quraish Shihab sendiri malaikat maut tak hanya berjumlah satu, tetapi banyak dengan tugas malaikat Izrail sebagai pemimpin dari banyaknya malaikat pencabut nyawa tersebut. Keterangan lain yang menyatakan malaikat pencabut nyawa, diantaranya:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ

Artinya: “Dan Dialah Penguasa mutlak terhadap semua hamba dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga jika kematian datang kepada salah seorang di antaramu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, kemudian mereka tidak melalaikan tugasnya,” (QS Al-An’am: 61).

Ayat ini juga menggunakan kata ‘Rusul’ yang berarti para utusan dalam bentuk jamak. Para utusan malaikat ini yang berjumlah banyak juga bertugas mencabut nyawa seorang manusia. Artinya, kematian sendiri tidak hanya ditangani oleh salah satu malaikat saja, namun oleh banyak malaikat.

Malaikat Izrail Datangi Manusia tiap 21 menit

Tak ada yang tahu kapan malaikat Izrail akan mencabut nyawa manusia. Meski demikian tanpa disadari, malaikat Izrail juga tidak hanya datang ketika mencabut nyawa manusia saja, ia juga akan mendatangi manusia dalam kurun waktu 21 menit sekali, walau belum saatnya meninggal.

Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadis yang kemudian diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu anhu, yang artinya: “Bahwa malaikat maut kemudian akan memperhatikan wajah setiap manusia di muka bumi ini sebanyak 70 kali dalam sehari. Ketika malaikat Izrail kemudian datang merenungi wajah seseorang, yang didapati orang tersebut sedang bergelak tertawa. Maka malaikat Izrail juga berkata “Alangkah herannya aku melihat menusia ini. Aku telah diutus oleh Allah Ta’ala untuk mencabut nyawa meski dia masih terlihat bodoh, bergelak tawa.” Secara fitrah, manusia juga tidak dapat melihat malaikat, kecuali orang-orang saleh yang ingat akan kematian.

Rekomendasi Buku Terkait Malaikat Pencabut Nyawa

Malaikat dalam Al-Qur’an: Yang Halus & Tak Terlihat

Dalam nalar manusia modern, perbincangan tentang jin, setan, malaikat dianggap sebagai omong kosong. Ini bisa dipahami karena keberadaan makhluk yang halus dan tak terlihat ini tidak terdeteksi oleh metodologi keilmuan mereka yang populer disebut sebagai metode ilmiah. Karena tidak terdeteksi, maka wujud-wujud tersembunyi itu dianggap tidak ada, dan perbincangan tentangnya secara indrawi dan rasional bukan berarti wujud itu tidak ada.Al-Qur’an menginformasikan bahwa jin, setan, dan malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, bahkan diciptakan lebih dulu daripada manusia. Jadi, persoalannya bukan pada ada atau tidaknya wujud makhluk tersebut, tetapi lebih pada bagaimana kita menyikapi keberadaan mereka dengan cara yang benar. Buku ini membahas tentang keberadaan malaikat dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Di dalamnya diuraikan berbagai hal, mulai dari mengimani keberadaannya.

Misteri Alam Malaikat

Para ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan keutamaan di antara para malaikat dan manusia, begitu pula pendapat mengenai diutusnya para malaikat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam . Ada malaikat-malaikat utusan yang diutus Allah kepada siapa saja di antara manusia yang dikehendaki-Nya, dan dimungkinkan Allah mengutus sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Dari sekian banyak atsar yang menonjol dalam buku ini tentang malaikat, “Allah menciptakan para malaikat untuk beribadah kepada-Nya dalam beberapa golongan. Di antara mereka ada malaikat yang berdiri berbaris sejak Allah menciptakan mereka hingga Hari Kiamat, malaikat yang ruku’ dan khusyuk sejak Allah menciptakan mereka hingga Hari Kiamat, dan malaikat yang sujud sejak Allah menciptakan mereka hingga Hari Kiamat. Ketika Hari Kiamat tiba, Allah Subhanahu wa Ta’ala menampakkan diri dan mereka pun melihat wajah-Nya yang mulia lalu berkata, “Maha Suci Engkau, kami tidak beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” Di buku ini banyak hal yang mencuri perhatian pembaca mengenai para malaikat yang belum pernah terdengar nama dan tugas mereka dari Allah. Buku ini sangat menarik untuk dimiliki.

Sumber: dari berbagai sumber